Saya lagi kangen dengan Manado dan isinya. Terutama makanan khas-nya yang jarang ditemukan di Bandung. Kalau kemarin-kemarin saya membahas soal hasil lautnya yang segar, kali ini saya mau berbagi makanan khas dari Manado yang lain.
1.. Tinutuan
Tinutuan atau yang lebih dikenal dengan bubur Manado merupakan campuran dari labu kuning, kangkung, bayam, nasi, jagung, singkong rebus, kemangi, serta ada sayuran lain yang saya tidak tahu namanya apa. Tinutuan pun biasanya dimakan dengan pelengkapnya seperti ikan Cakalang, sambel Roa, perkedel Nike, ataupun perkedel jagung. Rasanya manis, gurih, enak, dan menghangatkan badan. Mungkin karena saat makan ini pertama kali saya lagi sakit batuk parah, jadi nemu Tinutuan tuh bahagia banget, karena gampang ditelen dan anget.
Saat pertama makan, tentu saya kaget dengan porsinya yang banyak banget!! Ga tahu kenapa, setiap makan di Manado, porsi makannya menurut saya besar-besar dan ga ada pilihan setengah porsi kayak kalo beli bubur ayam di Bandung. Selain itu yang saya kaget lagi adalah jenis karbohidrat yang lebih dari satu. Oia bahkan ada jenis tinutuan yang menggunakan mi juga loh dan biasanya disebut midal. Oleh karena kedua hal ini lah teman saya sampai bilang bahwa penyakit yang sering diderita oleh Manado itu adalah diabetes karena susah mengurangi asupan karbo.
Meskipun begitu, Tinutuan ini biasanya adalah menu sarapan yang sangat mudah ditemukan, tapi kalau mau dipakai untuk makan siang atau malam juga bisa. Buat yang lagi diet, makan ini pun dijamin kenyang asal ga nambah pakai makanan pendamping tinutuannya ya 😀 .
2. Gohu Pepaya
Awalnya saya pikir ini tahu campur pepaya :p . Dipikiran kata “gohu” sodaraan sama “gehu”. Ternyata beda!!! Gehu adalah Bahasa Sunda dari tahu, sedangkan Gohu Pepaya ini berarti asinan pepaya. Rasanya sedikit ada rasa asam, pedas, dan manis. Menurut temen, Gohu Pepaya ini biasanya dibuat dengan mencampur Saguer yang belum mengandung alkohol.
3. Saguer
Saguer sendiri sebenarnya adalah arak khas Minahasa yang merupakan fermentasi dari air nira dari kuncup pohon kelapa. Warnanya yang putih susu mengingatkan saya sama alkohol air berasnya Korea yang biasa saya lihat di drakor 😀 . Saya mencoba Saguer yang belum memiliki kadar alkohol yang tinggi karena baru dipanen pagi hari dan kami minum jam 12 siang. Rasanya manis dan enak!! Menariknya kalau air Saguer ini dimasak hingga airnya habis dan mengental, dia bisa jadi gula merah loh.
4. Pisang Sambal Roa
Di Manado, orang-orang makan pisang selalu pakai sambal!! Baik pisang goreng manis, maupun Pisang Goroho. Pisang Goroho merupakan pisang yang masih muda, diiris tipis, dan kemudian digoreng. Rasa pisangnya agak asam dan hambar dibandingkan dengan pisang yang sering digunakan untuk pisang goreng. Walaupun begitu, apapun jenis pisangnya, makannya tetap pakai sambal Roa.
5. Es Brenebon
Es Brenebon adalah es kacang merah yang dicampur dengan alpukat. Cocok banget dimakan saat cuaca Manado lagi panas-panasnya. Di makannya setelah makan siang dan menjelang sore hari. Selain segar, lumayan membantu untuk yang butuh cemilan agak berat karena kan pakai kacang merah, jadi mengenyangkan sambil menantikan waktu buat makan malem. Dipikir-pikir ada beberapa daerah di Indonesia ini ada yang menggunakan kacang merah jadi cemilan ya, sebut saja Palembang yang juga punya es kacang merah.
6. Lalampa
Lalampa ini sejenis lemper namun isiannya bukanlah daging, ayam, maupun oncom. Lalampa menggunakan ikan cangkalang sebagai isiannya. Makan Lalampa dua biji yang sudah dipanaskan, cukup mengganjal perut di saat saya bekerja di pagi hari. Sayang saya baru sadar ga punya foto dari Lalampa ini. Maklum begitu dateng keingetannya langsung dimakan mumpung masih panas.
Membahas makanan Khas Manado ini tidak akan ada habisnya. Mungkin karena saya pun berkunjung cukup lama di sini, jadi ada banyak tempat yang saya kunjungi serta makanan yang saya cobain. Cerita soal makan-makan di Manado pun masih akan berlanjut 😀 .