Hari Kedua
Saya menyetel alarm pukul 04.30 WIB atau pukul 05.30 waktu Singapore. Begitu bangun, hal pertama yang saya lakukan adalah ke toilet dan dilanjut ke ruangan shower. Yups kebiasaan dimanapun. Begitu bangun, langsung mandi :D. Balik dari ruang shower, di kamar ada beberapa orang yang masih ngumpulin nyawa. Shalat subuh dulu, kemudian liat ke kitchen. Ternyata belum ada makanan. Makanan baru tersedia pukul 07.00.
Saya, Tia, dan Sakti yang saat itu sudah rapi, memilih keliling daerah hostel, sekalian Sakti nyari 711 untuk beli mi. Kita juga melewati Masjid Sultan. Beres muterin daerah yang kita puterin semalam, Sakti balik ke Hostel, saya dan Tia lanjut hingga diujung jalan. Seru juga melihat geliat pagi hari kota Singapura. Banyak anak berseragam sekolah yang lalu lalang di pagi itu. Mereka jalan berkelompok dan menenteng tas yang seragam. Ternyata di Belakang Victoria Street, bangunannya adalah bangunan lama yang masih terawat. Kita berjalan hingga tiba di Jalan Kubor dan kembali ke hostel. Saat melihat ke kitchen, eh sudah ada berlembar-lembar roti, dua toaster, selai, mentega, gula, creamer, dan teh. Tinggal bikin sendiri dan makan. Selai strawberry-nya tidak seenak yang saya bayangkan ternyata. Besok-besok mending celupin roti ke teh dan makan mi aja. Selesai makan, cuci piring dan gelas, kita siap-siap untuk menjelajah kota \(^o^)/.
Business District
Tujuan pertama kita hari ini adalah Business District. Kita keluar hostel tepat pukul 08.00 yang berarti jamnya orang masuk kerja. Hiruk pikuknya keliatan banget di stasiun MRT. Banyak yang berjalan cepat dan bahkan ada yang berlari, antrian orang di escalator, dan penuhnya MRT. Dari stasiun Bugis kita ke stasiun Raffles Place. Didalam MRT, orang sibuk masing-masing. Ada yang membawa cangkir kopi, membaca e-book ataupun bahan presentasi di ipadnya, mengecek e-mail – mendengarkan lagu – main games dari androidnya (saya jarang nemu yang pake blackberry di sini), dan ada yang membaca buku. Keluar dari Stasiun Raffles Place, kita melihat berkeliling yang merupakan gedung perkantoran. Sempet foto-foto dulu dengan latar belakang orang yang lalu lalang :)). Walaupun banyak gedung bertingkat, ruang hijau tetap ada dong! Salut banget sama pemerintahannya nih.
Dari Business district kita berjalan ke depan Hotel Fullerton untuk melihat Marina Bay Sands dari seberang. Kemudian berjalan menyusuri sungai hingga sampai ke Merlion Park. Padahal masih pukul 09.00 tapi turis udah banyak aja di sini *ngarep bakal sepi karena hari kerja*. Foto-foto dari berbagai sudut dan gaya plus duduk bentar, lanjut perjalanan melewati jembatan, nyebrang jalan lewat bawah, lanjut ke arah Asian Civilization Museum. Karena tujuan hari ini tur kota, jadi ga masuk ke museumnya. Lanjut deh jalan menyusuri sungai hingga bertemu dengan Raffles Landing Site. Saat melihat Raffles Landing Site ini kita bisa melihat diseberang sungai gedung-gedung tinggi modern bersebelahan dnegan gedung dua lantai dengan bentuk model perumahan Cina. Itu beneran keren banget. Iri deh dengan Singapura yang bisa menyandingkan antara modern, tradisional, dan juga taman di pusat kota. Semoga Indonesia bisa seperti itu juga.
Selanjutnya, kita kembali menyeberang jalan menyusuri Padang bay. Belok di Coleman Street dan melihat St. Andrew’s Cathedral. Kemudian kembali berjalan melewati lampu merah, hingga kita melihat Central Fire Station yang berada dipojok jalan. Setelah itu berjalan menuju Philatelic Museum, Bible House (dan tertarik apakah Al-Qur’an juga ada di sana, soalnya itukan rumah kitab suci :D), dan bertemu dengan Registries of Civil and Muslim Marriages. Di dekat sana, kita akan menemukan tangga menuju Fort Canning Park. Istirahat untuk duduk, ngemil dan minum dulu di sini sebelum melanjutkan perjalanan ke stasiun Dhobi Ghaut. Dari sana naik MRT North South Line menuju Orchad Road.
Di Orchad, kita masuk ke Lucky Plaza buat makan (dapet makanan halal, makanan Jepang seharga 4 SGD!!). Setelah makan kita berpisah menjadi dua rombongan, yaitu yang mau belanja dan liat-liat doang. Di Lucky Plaza saya keluar masuk beberapa toko macam Giordano, Bosini, dan Hang Ten, lanjut jalan-jalan buat nyari es krim. Es krim yang terkenal adalah Uncle Ice Cream yang merupakan kakek-kakek yang berdagang ice cream di sepanjang orchad road ini. Harga sepotong ice creamnya adalah 1 SGD. Kita bisa makan pake wafer ataupun roti. Hmmm sedapnya panas-panas makan ice cream balok gede dan murah :p. Setelah makan ice cream dan bertemu kembali dengan anggota kelompok, kita naik bus menuju Brash Basah Complex. Buat yang suka buku, disini pusat penjualan buku baru dan buku bekas. Buat yang nyari buku pelajaran, lonely planet, dan buku berbahasa mandarin, di sini nih pusatnya. Puas nyari-nyari buku, kita berjalan menuju stasiun City Hall untuk naik MRT North South Line ke Dhoby Ghaut dan pindah jalur MRT North East Line menuju China Town. Buat yang nyari pernak pernik buat oleh-oleh di sini pusatnya. Saya bahkan menemukan 10 SGD untuk 18 gantungan kunci!! Di sini, saya juga menemukan ada toko pernak pernik Tintin. Pasangan saya bisa galau mendadak nih kalau ke sini :)). Puas cuci mata dan belanja oleh-oleh untuk penyandang dana liburan (baca: orang tua), saya dan Tia memisahkan diri dari rombongan. Maklum waktu masih menunjukkan pukul 15.30. Masih banyak waktu sebelum ke Marina Bay Sands pukul 18.00 nanti.
Tujuan saya dan Tia setelah berpisah adalah mengunjungi Peranakan Museum. Dari Stasiun Chinatown, kami kembali ke City Hall untuk berjalan kaki menuju Peranakan Museum. Harga untuk masuknya adalah 6 SGD (Adult), 3 SGD (Mahasiswa). Peranakan Museum ini mengeksplorasi budaya masyarakat peranakan di Asia Tenggara. Museum ini menempati bangunan bekas sekolah Cina “Tao Nan”. Ia memiliki koleksi lengkap dan komprehensif untuk benda-benda Peranakan dari 10 galeri yang berada diketiga lantai gedung. Menariknya, disin isaya banyak menemukan berbagai ragam sarung dengan motif kayak batik Cirebon XD. Untuk info lengkap bisa langsung mengunjungi websitenya. Setelah dari Peranakan, kami berjalan menuju Singapore Philately Museum. Untuk biaya masuk museum ini adalah 5 SGD dan kita akan mendapatkan dua kartu pos naga dan empat kartu pos Tintin. Di sini kita dapat melihat koleksi dari masa ke masa mengenai perangko. Bahkan ada arsip perangko mulai dari tahun 1980-an loh! Galerinya memperkenalkan mulai dari perangko pertama di dunia, perangko sebagai jendela dunia, dan juga berbagai jenis perangko yang masuk daftar koleksi. Daftar koleksi ini seperti perangko seri glow in the dark, 100 tahun FIFA, perangko bertahtahkan swarovski, gold foil, the Simpsons series, dan juga Dragon series. Buat pecinta Tintin, museum ini sedang mengadakan exhibition perangko seri Tintin. Buat pecinta Tintin bakal ngarep banget buat bawa pulang perangko-perangko lucu ini. Untuk yang mau lebih tahu soal Singapore Philatelic Museum bisa klik disini. Puas berjalan-jalan, kita sempet masuk mall buat cari cemilan sebelum melanjutkan perjalanan menuju stasiun Harbour Front dan bertemu dengan Surya, Pite, dan Sakti.
Setelah bertemu dengan Surya, Pite, dan Sakti, kami berlima melanjutkan perjalanan naik jalur Circle Line menuju Stasiun Bayfront. Disini, kita ke Marina Bay Sands untuk melihat Singapura di malam hari. Niatmya sih pengen naik ke atas Marina Bay Sands Hotel dengan membayar 19 SGD, tapi kok yah sayang duit, jadi kita lihat kota dari bawah saja sambil menunggu Iza dan Chyntia yang pergi ke pusat Factory Outlet murah untuk belanja. Sambil menunggu mereka, kita sempet dapet pertunjukan gratis air mancur dan juga laser yah indah dan keren banget di depan Marina Bay Sands. Ga terduga banget deh bisa nonton pertunjukan keren ini. Dari sini juga kita bisa melihat gemerlap lampu kota bagai sedang di Hongkong!! Keren banget deh. Pertunjukan selesai, tidak lama Iza dan Chyntia datang. Sempet duduk-duduk bentar dan lanjut perjalanan menuju Qlarke Quay. Dari stasiun Bayfront ini kita menuju Promenade untuk ganti MRT Circle Line menuju Dhoby Ghaut dan pindah ke North East Line untuk ke stasiun Qlarke Quay. Disini kita akan menemukan sederetan tempat makan dengan pemandangan sungai. Berhubung capek dan males mikir nentuin di mana makan, kita ngisi perut dulu dengan beli makan di 711 dan duduk serem ditepi sungai. Disebut duduk serem, soalnya tempat kita duduk ini ada undakannya dan curam banget. Salah dikit, bisa kecebur ke sungai yang ada x_x. Setelah makan, berhubung udah kenyang juga, duit menipis, dan capek, ga jadi aja gitu kita makan di tempat nongkrong di Qlarke Quay. Untuk ngehemat waktu, dari Stasiun Qlarke Quay kita naik MRT menuju stasiun Outram Park dan ganti ke East West Line menuju Bugis. Sesampainya di hostel, hal yang pertama saya lakukan adalah menaikkan kaki ke atas dinding. Capek bener dah. Dipikir-pikir kita hard core gini jalan-jalannya :)).
Total pengeluaran saya hari kedua ini adalah untuk mengisi EZ Link 10 SGD, Makan 10 SGD, beli sim card Singtel 15 SGD, Museum 11 SGD, dan beli oleh-oleh 35 SGD. Totalnya adalah 76 SGD atau Rp.562,400,- (1 SGD = Rp.7,400,-). Kalau dari Indonesia udah pake provider yang bisa roaming internasional dan ga belanja, pengeluaran bisa ditekan hingga 26 SGD (Rp.192,400,-).
Sumber Foto: kamera saya. Terima kasih juga kepada Surya, Pite, Iza dan Tia karena saya meminjam beberapa foto dari kamera kalian :).