Soal Sipit

img_5649

Ini lagi merem kok

Ada yang lucu dan bikin bengong saat saya berkeliling George Town, Penang. Kejadian pertama adalah ketika saya dan Dwi berjalan ke arah toko yang menjual kartu pos. Saya tiba-tiba dicegat oleh turis dari Cina dan ditanya mengenai entah apa dalam Bahasa Mandarin. Saat itu saya hanya bengong dan menjawab dalam Bahasa Inggris yang sepertinya tidak dipahami oleh mereka.

Kejadian kedua adalah saat saya sedang menikmati es kelapa muda sementara Dwi sedang berbelanja oleh-oleh di Penang. Saya ditegur oleh tukang becak dan ditanya mengenai asal negara. Sebelum sempat menjawab, beliau segera menebak “from Japan, right?” dan saya hanya bisa bengong dan menggeleng. Beliau pun belum mau menyerah “Malaysia?” saya pun kembali menggeleng dan menjawab “Indonesia”. Padahal di Penang saya memakai baju terusan batik loh. Tapi tetep ga dikira dari Indonesia. Sampai penjual es kelapa mudanya ngomong untuk tidak ambil hati pertanyaan dari bapak becaknya. Kasian kali ya liat saya bengong sendiri 😆 .

Keesokan harinya, saya pergi mengunjungi Kuala Lumpur City Galleries. Saat menukar voucher dengan minuman, pelayannya dengan sigap menyapa “Ohayou Gozaimasu!!” yang mau tidak mau saya balas mengucapkan “Ohayou” juga.

Ga cuma ketika di Malaysia. Saat saya liburan ke Singapura pun saya sempat tiba-tiba diajak ngobrol Bahasa Mandarin oleh kakek-kakek di MRT. Saya yang saat itu duduk terpisah dari temen-temen yang lain cuma bisa bengong bego ngedenger si kakek ngomong panjang. Sampai akhirnya beliau sadar dengan kebingungan saya dan melambaikan tangan tanda ga usah dipikirin. Temen-temen saya yang lain langsung nahan ketawa semua. Sebel!!  -____-“.

Saya ga paham kenapa beberapa kali ke negara tetangga, orang sering salah mengira bahwa saya adalah orang Cina ataupun Jepang. Awalnya saya malah berpikir bakal disangka Pinoy (Orang Filipina) karena menurut banyak traveler, orang Indonesiakan suka disangka Pinoy. Makanya aneh sendiri saat diajak ngobrol Bahasa Mandarin.

Menurut orang-orang disekitar saya, ini karena mata saya yang sipit dan warna kulit yang ga sawo mateng banget. Padahal mata saya ini besar loh!! *langsung cari foto yang matanya besar*. Ngomongin soal mata, bahkan kalau lagi foto saya suka dijahilin buat ngebuka mata karena kalau senyum atau ketawa suka segaris. Makanya sama adik-adik ketemu besar pun saya sempet ditanyain punya darah Cina atau engga. Yang mana saya jawab engga. Darahnya murni Sumatera kak! Karena sering disangka punya darah keturunan Cina, saya sampai dipanggil Cici atau Cipit sama mereka. Mungkin ini adalah tanda bahwa saya harus mulai belajar Bahasa Mandarin atau Jepang kali ya 😀 .